Rabu, Desember 11, 2024

Warkat Pengangkatan “Panglima Setia Bakti” Aceh

More articles

History,metrotalenta.online–Warkat Pengangkatan “Panglima Setia Bakti” Aceh,Semenjak Belanda berhasil mematahkan kekuatan Aceh di Pulau Kampai, Belanda telah mencoba merembes ke Aceh Timur, melalui Tamiang. Tetapi Belanda tidak berhasil. Itulah sebabnya dimulainya suatu taktik dengan jalan menggunakan pelabuhan Idi sebagai pangkalan masuk. Kalau Idi dapat, dia berharap’ bisa menyapu ke timur dan ke barat bahkan kepedalaman lainnya secara sekaligus, ataupun setidaktidaknya melemahkan harapan-harapan Aceh untuk melawan.

Beberapa tahun sebelum penyerangan Belanda, ada seorang Tionghoa yang datang dari Penang telah berhasil mendapatkan sukses, tidak saja dalam kehidupan tetapi dalam mendekati sultan Mansur Sjah sendiri di ibukota. Dia adalah Ang Pi Auw, menyatakan diri masuk Islam dan oleh sultan diberi nama (Chi’) Putih dan diberi pangkat kepercayaan “Panglima Setia Bakti”, sebagai ternyata dalam sarakata sultan Mansur Sjah 30 Muharram 1286.

Berikut Transcript Surat Pengangkatan / Pemberian Gelar “Panglima Setia Batti” Oleh Sultan Aceh Kepada Seorang Saudagar Cina Dari Penang “Ang Piauw” yang menetap di Idi.

*** Hijrat Nabi Salla’llahoealaihi wasallama 1286 tahun pada 30 hari bulan Muharram pada hari jaum al-arba fï’lwakti al-duha fi”l-saat al-mubarak Insya Allah ta ala bi’aun Allah Al-Malik Al-l’ilam wabibarakat al-Nabi Muhammad Mustafa Salla’llahu’alaihi wasallama wabibarakati al-sahabat al-arba’ah wahuma Abu Bakar wa Umar wa Ushman wa Ali radia’llahuanhu wabibarakat al-karamat al-kutb al-rabani wa l-‘arif al-Samadani al-Mahbub bihkani sajjid al-sjaich Moenji al-dïn Abdulkadir Jailani wabibarakat al-karamat al-auliya

Allah al-salihin al-‘Abidin min masyarik al-ardi ila magharibiha wabibarakati al-karamat al-sultan kullihim wabibarakat al-karamati al-afwah paduka al-marhum al-sultan sajjid al-mukammal wabibarakat al-karamati al-afwah paduka al-marhum al-sultan makota alam Iskandar Moeda wabibarakat al-karamati al-afwah paduka almarhum al-sultan tadj al-‘alam Kafijjat al-din wabibarakat alkaramati al-afwah paduka al-marhum al-sultan ‘Alauddïn Ahmad Sjah wabibarakat al-karamati al-afwah paduka al-marhum al-sultan ‘Alauddin Djohan Sjah wabibarakat al-karamat al-afwah paduka al-marhum al-sultan ‘Alauddin Mahmöed Sjah wabibarakat al-karamati al-afwah paduka al-marhum al-sultan Alauddïn Moehammad Sjah wabibarakat al-karamati al-afwah paduka al-marhum al-sultan ‘Alauddin Djauhar al-Alam Sjah rahmat Allah alaihim al-sjahidin adjma’in.

Insja Allah Ta’alla dan dengan berkat yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan dan ketinggian serta mirabatu la’la dan padhal yang telah dikurnia oleh Tuhan Rabbikumul ala; yaitu hadharat sayyidina wamaulana paduka seri Soeltan Alaoeddin Mansoer Sjah Djohan berdaulat.

Ill Allah fi-l’alam; tatkala baginda semayam serta istirahatulkairi diatas singgahsana tahta kerajaan dari pada emas kedrati yang sepuluh mutu, serta bertatahkan ra‘na mutu maanikam berumbai-umbaikan mutiara intan dikarang zabarjat yang telah tersedia serta yang dipertuan didalam negeri Atjèh darussalam, dewasa itu maka bersabdalah duli hadharat sjah ‘alam kapada keureukon katibulmuluk, menyuruh perbuat sepucuk surat bertjap halalintar ini, dikurnianya beri akan orang sudagar Tjina yang bernama Nahkoda “Ang Pi Oe” , Tji Putih adanya.

Syahdan maka kami menyatakan kepada pihak sebelah kanan Kuala Atjèh sampai hingga yang ta’luk kapada kami, dan sebelah kiri Kuala Atjèh demikian juga sampai hingga yang ta’loek kapada kami, pada sekalian negeri, bandar, teluk dan rantau dan pada segala jajahan yang telah ada, sekalian hulubalang kami yang ada memegang jabatan timur dan barat, pada segala hulubalang, pertua, kecil dan besar, tua dan muda, ra’yat sekalian adanya.

Ihwal. Maka adalah seperti Nachoda Tji’ Poetih ini, sudah dianya menyerahkan dirinya kepada Allah dan Rasul, kemudian kepada kami. Akan sekarangpun maka sudah kami gelarkan dianya „Panglima Setia Bakti”, menjadi orang kami yang khas, serta dengan harta-hartanya.

Pada waktu sampai Panglima Setia Bakti ini didalam pegangan kami, jikalau ada dianya bawa kapal atau jung wangkang masuk berniaga pada sekalian bandar sebelah timur dan barat, maka akan hasil tiadalah kami sebutkan, melainkan seperti Panglima Setia Bakti ini, hendaklah sekalian hulubalang kami peliharakan baik-baik.

Supaya jangan diusik-usik perbuat hura-hara jalan yang teraniaya; dan jikalau dianya kahendak masuk berniaga pada segenap negeri bandar tempat perniagaan, maka jangan ditegahkan, diatas jalan yang kebetulan dan kebenaran pada tiap-tiap negeri adanya; dan lagi, jikalau ada kesusahannya dilaut atau didarat, maka hendaklah sekalian hulubalang kami yang telah tersebut dalam warekah ini segera menolongkan Panglima Setia Bakti ini…. dan moedah … serta mengikut seperti adat undang-undang laut dan darat adanya.

………………
* Marjafri – Komunitas Anak Nagari
* Sumber :
– H.MOHAMMAD SAID (ACEH SEPANJANG ABAD, JILID KEDUA
– SARAKATA VAN EEN CHINEESCH PANGLIMA (1917).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

iklan

iklan

Latest