Pasaman,metrotalenta.online—-Fasilitas Pembibitan Ternak Sapi modern di Kampung Rimbo Panjuik, Nagari Ladang Panjang, mendapat perhatian serius Wakil Bupati Pasaman, H. Parulian, saat kunjungan kerjanya di Kecamatan Tigo Nagari (Tigor) Rabu (5/6/25).
Sejumlah bangunan dan fasilitas pembibitan tampak terlantar, terabaikan begitu saja. Sarana prasana pengembangan ternak sapi yang terbilang lengkap dan modern di areal seluas 2 Ha itu, kini kondisinya memprihatinkan, bersemak dan kotor.
“Sangat disayangkan, kenapa tidak dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Coba nanti dilihat regulasinya, apakah fasilitas ini boleh dimanfaatkan Bumnag atau Kopdes merah putih sebagai salah satu unit usahanya,” ujar Wabup Parulian kepada Wali Nagari Ladang Panjang, Julisman Arif.
Menurut Wabup, fasilitas yang ada ditempat itu masih lumayan bagus dan masih layak dimanfaatkan jika dikelola dengan baik.
“Bangunannya tampak kokoh, kandang-kandang yang ada juga masih layak pakai. Apalagi areal ini sudah dipagar keliling dan dilengkapi jalan inspeksi yang mengkitari lokasi ini” ujar Wabup Pasaman prihatin.
Menurutnya, areal terlantar ini jika boleh dikelola oleh nagari sebagai tempat usaha peternakan yang representatif, tentu akan dapat meningkatkan pendapatan nagari dan perekonomian masyarakat Ladang Panjang secara umum.
“Sayang ya, kok dibiarkan terlantar seperti ini,” guman Wabup Parulian prihatin.
Keterangan yang disampaikan Jorong Pasa Ladang Panjang, Aripin, saat mendampingi Wabup Pasaman, bahwa lokasi tersebut sempat berfungsi pasca selesai dibangun sekitar tahun 2017 silam.
“Lokasi ini memang diperuntukan sebagai pusat pembibitan ternak sapi di Kecamatan Tigo Nagari, yang dikelola langsung Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pasaman. Namun setelah sempat berfungsi sekitar lima tahunan, lokasi ini tiba-tiba dikosongkan dan dibiarkan terlantar,” terang Aripin.
Informasi yang diperoleh dari warga sekitar, bahwa ditutupnya lokasi pembibitan ternak itu setelah pihak pengelola melelang seluruh sapi yang ada di tahun 2023 lalu.
“Katanya tidak ada lagi biaya untuk mengurus sapi-sapi itu, makanya dijual,” tutur warga, yang mohon namanya tidak ditulis dalam berita. –(jt)