Sawahlunto,metrotalenta.online– Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) di Sumatera Barat mengalami penurunan partisipasi yang sangat signifikan.
Terlihat di berbagai TPS yang ada di kota Sawahlunto, hingga batas akhir pemilihan, TPS2 terlihat sepi dan saat penghitungan terungkap bahwa jumlah pemilih yang menyalurkan suaranya sangat minim bahkan hanya 25% dari DPT yang ikut berpartisipasi.
Salah satunya terjadi di TPS 2 Kelurahan Pasar, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto dimana pemilih dan surat suara sah hanya berjumlah 56 dari total 208 DPT.
Kondisi ini terjadi meskipun petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sudah melakukan upaya jemput bola untuk mengajak pemilih datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya, namun masyarakat lebih memilih menjalankan aktifitasnya masing-masing.
Ani, salah satu warga yang di konfirmasi awak media mengatakan bahwa ketidakhadirannya di TPS karena bingung mau memilih siapa dan no urut berapa.
“Tak ada sosialisasi ataupun kampanye langsung kepada masyarakat, baik dari para Calon ataupun dari pihak yang berkepentingan termasuk Media”
“Biasanya saat Pemilu, media-media yang ada sangat gencar memberitakan tentang Pemilu ini, mulai dari tahapan awal hingga hari pemilihan serta siapa2 saja para calon berikut nomor urutnya. Itulah maka saya tidak ikut, karena tidak tahu siapa dan no urutnya berapa yang akan saya pilih” katanya.
Menelusuri akar permasalahannya, awak media melakukan konfirmasi kepada wartawan media cetak dan online di kota Sawahlunto yang dalam hal ini kepada Ketua Balai Wartawan Kota Sawahlunto (BWKS), Yusianto yang akrab disapa Anto Ula, Minggu (14 Juli 2024).
“Minat pemilih untuk berpartisipasi dalam PSU DPD-RI ini memang sangat minim bila dibandingkan dengan total jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT)”
“Saya sangat menyayangkan kurang maksimalnya sosialisasi yang dilakukan oleh KPU dalam mengajak dan memberdayakan media untuk melakukan sosialisasi ” kata Yanti Ula.
Dari keterangannya terungkap bahwa selama ini banyak laporan baik dari anggota BWKS (14 Orang) maupun dari wartawan freelance lainnya yang menyampaikan bahwa KPU Kota Sawahlunto terkesan kaku dan tebang pilih dalam bekerja sama dengan media.
*Tim