Sabtu, Maret 15, 2025

BPBD Sawahlunto Canangkan Program “SITARUNA DARLING”

More articles

Sawahlunto,metrotalenta.online–BPBD Sawahlunto Canangkan Program “SITARUNA DARLING”,Berkaca dari musibah longsor yang menimbulkan kerugian cukup besar dalam hal material maupun psikis di kota Sawahlunto, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sawahlunto akan melaunching program Strategi Mengurangi Resiko Bencana Berbasiskan Kesadaran Lingkungan disingkat “SITARUNA DARLING”.

“Program ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian bersama dalam menjaga lingkungan masing – masing seperti giat membersihkan selokan yang tersumbat, penggunaan talangan air perumahan hingga reboisasi” kata kepala BPBD kota Sawahlunto, Drs . Dedi Ardhona, M.Si saat ditemui awak media diruang kerjanya terkait antisipasi dan penanggulangan dampak bencana, Selasa 30 Mei.

“Saat ini kota Sawahlunto dalam masa transisi kebencanaan dimana sebelumnya dari tanggal 4 – 17 Mei adalah masa Tanggap Darurat Bencana dilanjutkan dengan masa transisi yang berlangsung dari tanggal 18 – 31 Mei dan dilanjutkan dengan Rehab Rekon Pasca Bencana” kata Dedi Ardhona.

Ia menuturkan, dari estimasi secara kasar, bencana longsor yang menimpa beberapa Desa dan Kelurahan beberapa hari lalu menimbulkan kerugian sekitar 20 milyar rupiah yang terdiri dari hancurnya beberapa rumah warga, jalan, fasilitas umum serta penanggulangan kebutuhan masyarakat terdampak .

Sebahagian besar longsor ini terjadi akibat kurangnya pengendalian air seperti selokan atau got yang tersumbat, irigasi atau saluran air diketinggian yang kurang terkontrol dan minimnya penggunaan talangan air di rumah – rumah penduduk yang berada pada lereng pebukitan .

Untuk diketahui bersama, Kota Sawahlunto terletak pada ketinggian 400 – 885 .mdpl dengan kecuraman lereng 30 derajat keatas sehingga rawan terdampak bencana longsor, angin puting beliung, banjir, gempa dan kegagalan didunia pertambangan karena Sawahlunto juga kota tambang batubara .

Dikonfirmasi mengenai program perbaikan maupun pembangunan rumah warga yang hancur akibat bencana longsor tersebut, Kepala BPBD Sawahlunto menuturkan bahwa untuk perbaikan ataupun pembangunan rumah warga dan fasilitas umum yang terdampak akan dilakukan pada masa pasca bencana oleh masing-masing SKPD yang terkait langsung seperti Bidang Perumahan dan Pemukiman, PUPR dan lainnya. BPBD sendiri hanya sebagai tanggap bencana kecuali jika ada dana Hibah dari pusat untuk rehab rekon ini.

“Mari bersama – sama kita jaga dan rawat lingkungan tempat tinggal kita masing – masing , dengan selalu memperhatikan dan membersihkan selokan bila tersumbat, menanami area yang kosong serta juga menggunakan talangan air guna mengontrol dan mengalirkan air dari atap rumah saat hujan turun sehingga tidak menggerus tanah yang berada dibawah dan menimbulkan bencana longsor” pungkas Dedi Ardonha berharap.

*marjafri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

iklan

iklan

Latest