Minggu, Desember 22, 2024

Genap Satu Tahun, Komunitas Kolam Baca Gelar ” Gerakan 100 Karya Puisi Milenial ” Sebagai Gelanggang Solidaritas Komunitas Sawahlunto

More articles

Dalam rangka satu tahun Komunitas Kolam Baca sebagai salah satu wadah literasi yang tengah tumbuh dan berkembang berisikan pemuda-pemudi daerah yang terhimpun di dalamnya, berinisiatif adakan “Gerakan 100 Karya Puisi Milenial Sawahlunto” sebagai bentuk ajakan solidaritas pengembangan literasi dan semangat kolaborasi. Nantinya sebanyak 20 karya terpilih akan dideklamasikan oleh 10 penyair lokal dan eks-lokal di pusat Kota Sawahlunto, Sabtu, (6 November 2021).

Komunitas Kolam Baca mempersembahkan gerakan ini sebagai bentuk ajakan solidaritas berkenaan literasi dan semangat kolaborasi. Di tengah keringnya ‘literaksi’ oleh kalangan milenial, wadah Kolam Baca hadir membawa air kesegaran menjadi pembaharu di kota. “100 karya puisi yang akan kami terima tak perlu puisi apik. Terpenting berkarya dulu saja,” ujar Raja, ketua Kolam Baca.

Sejak berlangsungnya pengumpulan karya mulai tanggal 2 November 2021 hingga sekarang dan nantinya berakhir di 14 November 2021. Sejumlah sastrawan dan wartawan turut mengapresiasi agenda literasi anak muda Sawahluto, di antaranya Ubai Dillah Al-Anshory, Firdaus Abie, Amar Ar-Risalah dan Marjafri. Apresiasi mulai dari bentuk saran dan masukan, buku puisi dan publikasi. “Kami sangat terbantu sekali dengan adanya dukungan ini. Karena selain mendapat arahan, masukan juga suntikan semangat agar tak menyerah,” tambah Raja.

Puncaknya pada Rabu, 17 November 2021, mengambil lokasi Taman Silo. Puisi-puisi akan dideklamasikan, komunitas-komunitas akan berkumpul dan berbagai kalangan turut menyemarakkan.

Gerakan kolektif akar rumput yang menjadi nafas perjuangan Kolam Baca dengan inheren literasi akan dihidupkan. Mitra Oktavia, salah satu relawan Kolam Baca menyebut, “Agenda ini adalah agenda perdana yang digelar oleh komunitas literasi yang diinisiasi oleh pemuda secara kolektifan,” tuturnya disela-sela pertemuan diskusi.

100 karya puisi sekadar angka. Lebih atau kurang nantinya puisi terkumpul bukan faktor dan parameter kunci kesuksesan acara. Melainkan ketika seluruh elemen saling bahu-membahu secara sukarela menggalangkan kolektifan. Sebagai apresiasi, puisi yang terkumpul akan dijemur saat puncak acara, dikuratori oleh sastrawan pendukung untuk memilih 20 karya deklamasi dan di PDF-kan.

Penulis: RSA/Marjafri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

iklan

iklan

Latest