Jakarta.Metrotalenta.online -Anies Baswedan dinilai sejumlah pihak sebagai pembawa angin perubahan di Pilpres 2024 karena jadi kandidat capres luar lingkar kekuasaan Jokowi yang mana dianggap dipenuhi tangan-tangan oligarki.
Meski demikian, ada juga anggapan yang jauh lebih realistis mengenai eksistensi oligarki dalam urusan suntikan dana kampanye di Pemilu atau Pilpres, tak terkecuali pada Anies Baswedan. Pengamat politik Rocky Gerung menuturkan bahwa seiring dukungan yang tak terbendung ke Anies, maka Oligarki juga sudah mulai melirik kubu Anies.
“Diam-diam ada yang pindahin fokus amplop itu dari Ganjar ke Anies. Jadi kira-kira terbaca oleh istana bahwa Anies sebetulnya sedang menguat dan ada indikasi akan dapat sumbangan dan dari oligarki,” jelas Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN), dikutiup Selasa (1/11/22).
Rocky berharap Anies Baswedan tidak mengambil jalan yang demikian karena menurutnya Anies harus mengambil momentum untuk menjadi contoh mengenai bagaimana suara rakyat murni mengiringi perjuangannya.
Bahkan dengan tegas Rocky menganggap apabila ada indikasi Anies bermain dengan oligarki dan tak berusaha untuk berjuang mewujdukan politik yang bersih, maka rakyat perlu menentang Anies.
Bagi kita yang mengkhendaki Anies untuk bersih itu akan kita tentang. Karena Anies harusnya jadi percobaan politik di Indonesia bahwa dia bisa menang jadi presiden tanpa uang oligarki,” jelasnya Rocky.
Bayangin misalnya satu juta orang itu kumpulin 100 ribu Crowd Funding, jadi itu Anies Presiden,” jelas Rocky.
Meski demikian, Rocky menilai Anies bukannya tanpa celah.
Terlebih, Anies harus menerima kenyataan biaya politik untuk operasional maju kontestasi demokrasi di Indonesia tidaklah murah.
“Tetapi Anies juga punya semacam mental yang ragu-ragu antara ikut di dalam perpolitikan normal atau memanfaatkan momentum ini untuk mengajari Indonesia bahwa dia bisa jadi pemimpin tanpa asuhan oligarki. Jadi betul-betul pemimpin yang tumbuh dari kerelaan orang untuk menitipkan harapan pada dia. Itu yang kita dorong pada Anies sebetulnya” jelasnya.
Potensi Anies lewat dukungan yang sangat banyak ini akan membuat “keributan” di kubu istana.
Ganjar itu Jokowi, Prabowo adalah Jokowi, Sandi bahkan yang punya standing khusus karena masih dekat dengan emak-emak tetap dianggap begitu. Jadi keributan di istana akan dimulai oleh dukungan yang berlebih pada Anies,” jelas Rocky.
Anies diam-diam dibicarakan di pelosok-pelosok, nggak ada kita lihat poster Anies tapi orang bicarakan itu,” jelas Rocky.
Valent/wartaekonomi