Pasaman,Metrotalenta.online–Dampak Gempa Bumi dan Longsor melanda sebagian wilayah Pasaman dan Berakhirnya masa tanggap darurat 10 Maret 2022 lalu, Pemkab Pasaman menetapkan masa Transisi Darurat menuju pemulihan.
Dengan berakhirnya masa transisi, masyarakat Pengungsi yang tinggal di tenda pengungsian diminta untuk kembali ke lokasi rumah masing-masing dan meninggalkan tenda-tenda pengungsian.
khawatir jika dibiarkan masyarakat lama tinggal di tenda pengungsian, akan timbul penyakit bagi masyarakat berupa sakit malaria, flu atau penyakit kulit dan lainnya,
Pada kesempatan tersebut, Alumni SMAN 1 Landbauw Bukit Tinggi yang ketua Tim Peduli Kemanusiaan Beny bersama sahabat lainnya kembali hadir bersama masyarakat Tigo Nagari yang terdampak Gempa membangun Hunian Sementara (Huntara).
“Beny yang akrab di sapa Da Ben ini mengatakan, memang kami Alumni SMAN 1 Landbauw Bukit Tinggi selalu fokus kepada bencana dan bersifat Sosial. Yang mana bantuan yang kami salurkan berasal dari sumbangan sesama Alumni.
Saat ini kami membangun sebanyak 18 unit Hunian Sementara untuk masyarakat terdampak Gempa di Malampah. Di antaranya 10 buah unit Huntara kami salurkan melalui Palang Merah Indonesia (PMI).
Sedangkan yang 8 lagi kami percayakan kepada saudara kami Prasetio yang menjabat sebagai sekretaris Pertanian pada Pemda Pasaman.
Da Ben katakan, saat ini pembangunan Huntara ada di beberapa kampung dinagari Malampah sudah mulai ditempati. Sebagian baru selesai, dan sebagian lainnya tengah dikerjakan.
Semoga memasuki bulan suci Ramadhan ini, tidak ada lagi masyarakat korban gempa yang tinggal di pengungsian,” katanya.
(Jet)