Minggu, Desember 22, 2024

Dulu Kritik dan Curigai, Kini DPR Dukung & Puji Food Estate 2023

More articles

Pulang pisau,metrotalenta.online–Komisi IV DPR RI memastikan Program Strategis Nasional (PSN) Food Estate Kementerian Pertanian (Kementan) harus dilanjutkan. Keputusan ini diambil usai Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja (kunker) spesifik ke kawasan PSN Food Estate di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah,2/09/2023)

Seperti diketahui, proyek lumbung pangan atau food estate yang kembali dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini tengah jadi sorotan dan berulang kali mendapatkan kritik. Mulai dari Komisi IV DPR yang mempertanyakan data Kementerian Pertanian (Kementan) soal food estate, hingga pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut proyek food estate sebagai kejahatan lingkungan. Menurutnya,l proyek food estate tidak terbangun dengan baik. Justru hanya menyisakan pembabatan hutan sampai habis.

 

Tim Kunker Spesifik Komisi IV DPR RI ke Kalteng kali ini dipimpin oleh Djarot Saiful Hidayat dan diikuti oleh 17 orang anggota yang salah satunya dari Daerah Pemilihan (Dapil) kalimantan tengah (kalteng) yakni Bambang Purwanto.

“Kedatangan kami ke sini untuk melihat langsung kondisi terkini. Ini untuk menentukan program ini bermanfaat atau tidak, layak dilanjutkan atau tidak, layak diberi bantuan dari pusat atau tidak. Dari hasil diskusi itu kami mendapat informasi dari petani langsung juga dari kepala daerah baik dari Gubernur Kalteng yang diwakili Wakil Gubernur dan juga Bupati Pulang Pisau bahwa food estate ini memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat khususnya petani,” ujar Djarot dalam keterangan resmi,

 

“Meski masih ada beberapa hal yang harus dibenahi terutama terkait tata kelola air atau infrastruktur irigasi/drainase, tetapi kami melihat program ini sangat layak dilanjutkan, dan kami tentu akan mengupayakan ada anggaran bantuan lagi dari pusat di tahun 2024 nanti,” ungkapnya.

Sementara, Bambang Purwanto berharap food estate ini menjadi salah satu solusi di Indonesia terkait merosotnya luasan lahan sawah khususnya di Jawa yang umumnya banyak terkonversi jadi perumahan dan untuk pabrik maupun fasilitas umum seperti jalan tol. Sehingga perlu lahan baru untuk pertanian diperluas di luar Jawa.

“Dan kebetulan di Kalimantan Tengah ada, kemudian ada petaninya dan semuanya siap. hanya saja mash terdapat hal-hal yang harus dibenahi walaupun hasil sudah bagus masih ada kekurangan, ada kelemahan yaitu infrastruktur pengairannya belum semuanya terpasang dengan baik sehingga ini juga akan mengganggu,” ujar Bambang.

“Secara umum program Food Estate ini sudah dalam on the track atau sudah bagus sehingga layak dilanjutkan. Hanya saja perlu dilakukan evaluasi kendala-kendala program program ini yang antara lain kami menyoroti terkait fasilitasi pengairan/irigasi/drainase yang harus juga segera dibenahi untuk bisa berproduksi maksimal seperti di Jawa,”jelas Bambang.

 

Terkait produksi, Kementan menyebutkan, produksi di food estate Pulang Pisau terus meningkat dari tahun ke tahun. Dari sejak dimulai dengan hasil 2,5 ton per ha, meningkat menjadi 3,5 ton per ha dan hari ini syukur sudah bisa mencapai 5,5 ton per ha.

“Ada peningkatan bertahap. Karena ini lahannya lahan rawa yg bersifat asam memang tidak bisa disamakan dengan dengan di Jawa. Namun dengan pendampingan dan bantuan pusat semakin meningkat,” ujar Djarot.

“Sekarang harganya cukup bagus. Tadi kita tanya gabah kering panen (GKP) itu Rp 7.000 yang berarti NTP-nya itu lebih dari 110. Ini bagus ya,tutupnya(SAPRUDIN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

iklan

iklan

Latest