Mentawai, MT – Demi mendukung layanan telekomunikasi yang maksimal dan merata di Kepulauan Mentawai, Secara simbolis Wabup Mentawai Kortanius Sabeleake memasangkan Helm pengaman pada petugas teknis lapangan dalam acara peresmian Kick off pagelaran jaringan kabel fiber optic (fo) Tuapejat – Sioban, Jumat (4/2/2022) di aula Bappeda Mentawai.
Sebelumnya, pembangunan jaringan fiber optic melalui bawah laut antara Padang dan Tuapejat tepatnya di sekitar pantai Mapaddegat.
“Saat ini kita mengembangkan jaringan FO dari Tuapejat ke Sioban. Daerah yang dilalui termasuk bandara Rokot dan harapannya dapat kita layani. Di Tuapejat kita membangun 36 ODP (Optical Distribution Point) dikali 8 satuan sambungan port yang bisa digunakan masyarakat,”tutur Alfi Sumarta usai peresmian Kick off pagelaran jaringan kabel fiber optic (fo) Tuapejat – Sioban, di aula Bappeda Mentawai.
General Manager Telkom Witel Sumbar, Alfi Sumarta menyampaikan bahwa tahun 2021 telah membangun tiga kali kapasitas dari alat produksi untuk Tuapejat.
Tantangannya, kata Alfi, bagaimana mengisi kapasitas kabel laut dengan memanfaatkannya semaksimal mungkin. Ia berharap pembangunan jalur FO disupport dengan jalur mitigasi bencana dan selesai dikerjakan dalam waktu empat bulan.
Namun tantangan berikutnya, bagaimana melakukan layanan telekomunikasi untuk Pulau Siberut, Pagai Selatan, dan Pagai Utara.Sementara itu ada beberapa alternatif yang direncanakan diantaranya, melakukan perluasan.
“Ketika sudah sampai ke Sioban, harusnya sudah bisa sampai ke Katiet. Dari Katiet kita bisa melining ke bawah Pulau Pagai. Kemudian dari Tuapejat juga bisa melining secara radio IP juga ke atas ke Siberut.
Namun Kami tidak puas sampai di sana, karena dukungan yang besar juga dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, kami juga melakukan branching atau meningkatkan kapasitas kabel laut bisa disambung juga untuk Kepulauan Siberut dan Pagai. “tutur Alfi.
Ia berharap bisa menambah kapasitas yang terpasang menjadi 10 kalinya dan bisa mengembangkan dunia pendidikan, pariwisata, aktivitas Pemerintah, dan masyarakat di Kepulauan Mentawai.
Diketahui, jalur kabel yang dibangun tersebut sekira 40 kilometer dan untuk tahap awal menghabiskan anggaran sekira Rp, 5 miliar.
“Nanti kita akan kembangkan tahap berikutnya, karena ada beberapa infrastruktur yang harus kita bangun untuk melengkapi. Seperti dari Sioban ke Katiet, ada beberapa pembangunan yang harus kita selesaikan”pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Kortanius Sabeleake mengucapkan terimakasih banyak kepada pihak Telkom atas dukungannya mempersatukan bangsa melalui jaringan telekomunikasi yang dibangun
“Tugas kita memaksimalkan peran ini, menyadarkan, meyakinkan, dan mendidik masyarakat agar mampu memaksimalkan peran Telekomunikasi untuk seluruh sektor kehidupan, seperti pendidikan, kesehatan, keamanan, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan lain sebagainya,”ujar Korta.
Ia berharap setiap individu bersama sama menjaga pembangunan tersebut dan Pemerintah turut mendorong percepatan jalan menuju Katiet yang merupakan destinasi wisata sehingga dapat menikmati layanan Telkom.
Korta mengimbau masyarakat agar bijak memfilter akses telekomunikasi untuk hal positif sehingga bisa menjadi berkat, bukan malapetaka.
Pada tempat yang sama, Kepala Dinas Komunikasi Kepulauan Mentawai, Heri Robertus mengatakan bahwa Dinas Kominfo akan terus berkoordinasi dengan pihak provider yang akan bekerjasama dengan Mentawai.
Khususnya, dengan pihak Telkom, program ke depan area blank spot yang masih banyak di Mentawai akan coba diberikan akses internet melalui jalur yang dilewati oleh kabel fiber optic Telkom.
“Seperti yang pernah kita bicarakan dengan pihak Telkom, ada baiknya area blank spot yang tidak dilewati FO, kita coba buka peluang bagi provider lain yang memiliki usaha ISP untuk membangun radio link atau radio IP untuk penyebaran informasi. Tahun ini, kita akan coba maksimalkan konsentrasi kita ke sana,”ujar Heri.
Target Kominfo 2022 ini, kata Heri, yaitu memaksimalkan hubungan kerjasama yang harmonis, agar pengusaha ISP ingin membuka peluang usaha di Mentawai dan persoalan area blank spot bisa teratasi.