Kamis, Oktober 17, 2024

Ngopi Bareng Asli Chaidir, Kuak Permasalahan Dan Dinamika Pembangunan Lembaga Pendidikan Islam Di Sawahlunto

More articles

Sawahlunto,metrotalenta.online–Ditengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pendidikan berkarakter, khususnya pendidikan agama bagi umat Islam yang notabene merupakan Agama dominan yang dianut oleh masyarakat di Indonesia, justru porsinya tidak berimbang dibandingkan dengan bidang pendidikan lainnya.

Hal ini mengemuka dalam kegiatan yang digagas oleh Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PAN Muhammad Asli Chaidir yang bertema Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) Kementerian Agama RI bersama H. Mhd Asli Chaidir, S.H. Anggota DPR RI Komisi VIII FPAN, bertempat di Khas Ombilin Hotel , Kota Sawahlunto (Minggu, 29 Oktober 2023).

Plh. Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provininsi Sumatera Barat, Hendri Pani Dias dalam pengantar pada kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa mata pelajaran Pendidikan Islam disekolah umum waktunya hanya 2 sampai 3 jam dalam seminggu, untuk menambah porsinya maka di galakkanlah program Taffidz.

“Karena kurangnya pendidikan agama Islam disekolah umum maka disarankanlah untuk masuk ke Diniyah atau MDA dan sekolah – sekolah umum dianjurkan untuk melakukan kerjasama lebih banyak dengan MDA – MDA yang ada” kata Hendri.

Dalam perkembangannya, semakin tinggi tingkat kesadaran beragama masyarakat semakin membludak pendaftaran di lembaga – lembaga Pendidikan Agama, namun dilapangan banyaknya peminat ini tidak sebanding dengan jumlah sarana yang ada dimana saat ini Sumatera Barat hanya memiliki Madrasah Negeri sebanyak 1286 dan Swasta 1026 .

“Tahun kemaren sebanyak 12 ribu calon murid terpaksa ditolak karena tidak bisa tertampung oleh lokal / ruangan kelas yang tersedia”,

“dari jumlah yang besar tersebut, kemaren ada 9 lembaga yang mengajukan untuk menjadi Sekolah Negeri dan sudah memiliki tanah yang bersertifikat namun tidak bisa di Negerikan juga karena tidak memenuhi rasio kuota” ungkap Hendri Pani Dias.

Sebelumnya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Sawahlunto, Dedi Wandra juga mengutarakan hal yang senada dengan apa yang disampaikan oleh Plh. Kakanwil Kemenag Sumbar tersebut yaitu permasalahan status tanah dan rasio jumlah murid dan guru.

“Di Sawahlunto sebagian tanahnya adalah milik PTBA sehingga hanya ada satu MTSN.1 dan satu KUA Talawi yang tanahnya milik Kemenag, selebihnya berupa tanah wakaf dan ada yang berada di tanah PTBA sehingga tidak bisa dibangun dan dikembangkan dengan memanfaatkan anggaran dana dari pusat” kata Dedi

“Kita juga punya MIN 3 (berstatus Negeri) yang terletak di Muara Kalaban tetapi hingga kini tanahnya ngontrak, bayar sewa tiap tahunnya”,

“demikian juga dengan MIN2 Talawi, masyarakat sangat mendukung dan telah menghibahkan tanah seluas 3500m persegi dan telah disertifikatkan berkat bantuan dari masyarakat Talawi Juga dengan bantuan sejumlah Rp.300 jt. Namun lagi – lagi tidak bisa dibangun menggunakan kucuran dana pusat karena tersangkut saat pengajuan SBSN dalam hal rasio murid” ungkap Kakankemenag Sawahlunto.

Lebih jauh dia memaparkan, untuk kota – kota besar , rasio murid diatas 600 memang lumrah, tapi bagi daerah dengan jumlah penduduk yang kecil seperti kota Sawahlunto tentu kita tak bisa memenuhi syarat tersebut.

“Untuk itu, dengan kehadiran Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PAN, bapak Muhammad Asli Chaidir yang telah menggagas acara ini melalui dana Aspirasinya, kami sangat berharap aspirasi yang kami sampaikan ini dapat dibawa ketingkat pusat dan memberikan solusi terbaik untuk kita bersama” kata Dedi Wandra berharap.

Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PAN, Muhammad Asli Chaidir dalam sambutannya setelah pemaparan oleh Plh. Kakanwil Kemenag Provinsi Sumbar dan Kakankemenag kota Sawahlunto menyampaikan bahwa saat ini banyak pemimpin pemimpin yang bersekolah tinggi namun karena tidak diisi dengan akhlak yang benar maka terjadilah bermacam hal yang tidak diinginkan.

“Pada kesempatan ini saya mengajak bapak dan ibu untuk berdiskusi bagaimana memberikan ilmu keagamaan kepada anak anak kita supaya generasi penerus memiliki akhlak yang baik dan benar sesuai dengan ajaran agama yang kita anut yaitu agama Islam”,

” jangan alergi memasukkan anak ke sekolah Islam, lembaga pendidikan Islam, pondok pesantren ataupun Madrasah” kata Asli Chaidir.

“Mengenai apa yang disampaikan oleh pembicara terdahulu, kota Sawahlunto dengan jumlah penduduk lebih kurang 60 ribu jiwa, rasio nya memang seperti yang sudah tertuang dalam aturan, namun meskipun begitu, tolong berikan datanya nanti saat pertemuan akan saya sampaikan kepada bapak Menteri agar apa yang menjadi niat kita semoga dapat dikabulkan” ucap Anggota DPR-RI dari Partai Amanat Nasional.

Acara yang diikuti oleh lebih dari seratus orang peserta ini juga dihadiri oleh putra dari Asli Chaidir yaitu Dean Asli Chaidir dan Buya Ki Jal Atri tanjung yang memaparkan materi masing masing tentang berbagai hal yang terkait dengan pendidikan Islam dan dilanjutkan dengan diskusi bersama.

*marjafri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

iklan

iklan

Latest