Pariaman,metrotalenta.online–Dalam rangkaian kegiatan Pelatihan pengelolaan usaha Homestay / Pondok Wisata yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga (Disparpora) Kota Sawahlunto, sebanyak empat puluh pemilik Homestay di kota Sawahlunto lakukan kunjungan ke Homestay Kayu Manis yang terletak di kota Pariaman, Kamis (12/10/2023).
Kunjungan ini merupakan kegiatan hari kedua terkait pengelolaan Homestay / Pondok Wisata yang berlangsung selama tiga hari yaitu mulai dari tanggal 11 hingga 13 Oktober yang di awali dengan pembekalan seluruh peserta bertempat di Ballroom Pangeran Beach Hotel Kota Padang.
Disambut pemilik Homestay Kayu Asih Kota Pariaman, Susan Esari, SE.M.Ak, rombongan peserta pelatihan diajak berkeliling melihat kondisi kamar – kamar yang ada sembari sharing tentang pengalaman pengelola mulai dari awal berdiri dan perkembangannya hingga saat ini.
Dalam sharing tersebut, Susi Esari memaparkan suka duka dalam membangun bisnis homstaynya sejak dari tahun 2016 hingga kini dimana awalnya pondok wisata ini hanya mempunyai fasilitas dua kamar yang disewakan untuk Kost – Kostan. Kemudian, melihat potensi yang ada, terbetik keinginannya untuk merubah fungsi dua kamar yang di sewakan untuk kamar kost menjadi Homestay.
“Hal tersebut kami lakukan dengan pertimbangan prospeknya dalam sisi ekonomis dimana harga sewa kamar itu seharga 300 ribu perbulan jika di jadikan kamar Kost sedangkan bila dirubah fungsi menjadi homestay, nilai ekonomisnya jauh lebih tinggi yaitu 300 ribu hanya untuk satu hari” kata Susi.
Seiring berjalannya waktu, dengan banyaknya permintaan untuk menambah kamar dengan lokasi yang terpisah dari rumah induk, dia membangun kamar tambahan sebanyak lima buah kamar baru yang selesai dan di launching pada hari pertama lebaran tahun 2017 .
Ditanya tentang trik menggaet tamu serta promosi, Susi mengungkapkan bahwa targetnya pada saat itu adalah para sopir angkutan barang harian dan lain – lain sambil mencari informasi tentang keberadaan homestay lain khususnya mengenai segala hal terkait fasilitas dan pelayanan yang di berikan.
Dari berbagai informasi yang didapat, pemilik Homestay Kayu Manis tersebut melakukan berbagai inovasi guna meningkatkan mutu pelayanan yang bertujuan agar para tamu merasa betah dan menjadi langganan tetap.
Ditanya standar harga yang diterapkan, Susi mengungkapkan, harga boking satu kamarnya senilai 250 ribu dengan fasilitas AC, TV, Kamar mandi didalam, Air Mineral bersama sarapan pagi untuk dua orang serta free teh dan kopi. Namun seiring dengan kenaikan harga – harga , mulai tahun ini satu kamar di sewakan seharga 300 ribu rupiah, tapi harga tersebut juga bukan harga mati.
Pemilik Homestay juga tidak menjalin kerjasama dengan biro perjalanan wisata dengan pertimbangan karena tidak bisa mengidentifikasi tamu yang akan menginap terlebih dahulu apa lagi untuk pasangan lain jenis.
“Pasangan yang sejenispun saat ingin boking kamar , akan kami teliti dahulu. Jika mereka menginap dalam perjalanan yang tidak jelas atau tidak ada tujuan dan dari jawaban yang mereka berikan apabila meragukan maka kami tolak, sedangkan untuk pasangan beda jenis kelamin, kami cek KTP mereka apakah berdomisili di alamat yang sama , buku nikah atau dokumen lain yang membuktikan bahwa mereka adalah pasangan yang Sah.
“Semua itu kami terapkan demi menghadirkan rasa nyaman dan aman, baik bagi para tamu maupun terhadap masyarakat sekitar” papar Susi Esari
Kini , tingkat hunian Homestay Kayu Asih yang berjumlah 14 Kamar (10 kamar biasa dan empat tipe rumah lumbung) ini rata – rata lima kamar berisi setiap hari, artinya dalam satu bulan, Susi dapat menggaet tamu untuk menginap sebanyak 150 unit kamar perbulan dan selalu penuh pada musim libur lebaran.
Diakhir kunjungan, Kepala Bidang Destinasi Dan Industri Pariwisata Disparpora Kita Sawahlunto, Suhendratno, ST, yang memandu kunjungan ini menyampaikan harapannya agar para peserta pelatihan dapat mengambil manfaat dari kunjungan ini guna lebih meningkatkan mutu dan pelayanan sehingga Program Pelatihan pengelolaan usaha Homestay / Pondok Wisata ini dapat membuahkan hasil sesuai dengan apa yang diharapkan bersama yaitu meningkatnya perputaran roda ekonomi seiring dengan meningkatnya jumlah tamu yang menginap di Homestay – Homestay yang ada di kota Sawahlunto.
*marjafri