Senin, Desember 23, 2024

Percepatan Pariwisata Indonesia, Kemenparekraf Gelar Rapat koordinasi Penyusunan Pola Perjalanan Wisata Minat Khusus WBTBOS

More articles

Padang,Metrotalenta.online–Dalam rangka meningkatkan kualitas wisata minat khusus heritage di warisan budaya Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WBTBOS), Provinsi Sumatera Barat dan sebagai strategi percepatan pariwisata di Indonesia, sekaligus meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara di Provinsi Sumatera Barat, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) c.q Direktorat Wisata Minat Khusus menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Penyusunan Pola Perjalanan Wisata Minat Khusus Warisan Budaya Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto , bertempat di Santika Premiere Hotel – Padang (27/05).

Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar dalam hal ini oleh Sekretaris Dinas, Ir.Taufik Ramadhan pada sambutannya menyampaikan bahwa dengan adanya program ini tentu nantinya akan dapat berdampak positif terhadap iklim pariwisata Sumbar karena tidak hanya pada satu Kabupaten atau kota saja .

“Ada tujuh Kabupaten/Kota terkait didalamnya yaitu Kota Sawahlunto, Kota Solok, Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang yang terhubung oleh jalur transportasi kereta api batu bara dari tambang di Sawahlunto ke pelabuhan Emmahaven atau Teluk Bayur” Kata Taufik Ramadhan.

Pengembangan sektor pariwisata dari WTBOS yang sudah diakui sebagai Warisan dunia oleh UNESCO ini tentu butuh badan pengelola yang akan melibatkan tujuh kab/kota , itulah yang hingga kini masih menjadi kendala sehingga pengembangannya belum dapat dilakukan secara maksimal.

“Pembentukan badan pengelola WTBOS ini sudah diajukan melalui Dirjen Kebudayaan, namun hingga kini Keppres nya belum keluar. Untuk itu kami sangat berharap kepada Kemenparekraf untuk dapat ikut mendorong proses terbitnya Keppres yang mengatur Keberadaan Badan Pengelola ini agar dapat segera terealisasi sehingga masing-masing kab/kota terkait dapat berperan serta aktif dalam maksimalkan sektor pariwisata khususnya WTBOS ini “, papar Taufik.

Di Indonesia , Pola Perjalanan wisata minat khusus (Polperwis MK) warisan dunia WTBOS ini adalah yang kedua setelah Borobudur.

“Sebelumnya Kemenparekraf juga telah melakukan penyusunan pola perjalanan wisata minat khusus untuk Borobudur”, kata Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf , Alexander Reyaan.

Ada tiga keunikan pada wisata di Sumatera Barat yaitu dalam segi Budaya, Kuliner dan Alam , ketiga hal inilah yang akan diekspos sehingga nantinya dapat memunculkan daya tarik maksimal pada para wisatawan lokal, nasional dan mancanegara untuk datang berkunjung .

Lebih jauh Alexander memaparkan, untuk tahun 2022 ini kemenparekraf fokus pada penyiapan produk dan dilanjutkan pada tahun 2023 dengan Ajang Promosi Wisata Minat khusus WTBOS . “Kita berharap kegiatan ini dapat menciptakan multiplayer efek sehingga secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada peningkatan taraf perekonomian masyarakat dari sektor pariwisata” khususnya di provinsi Sumatera Barat.

Pada sesi pemaparan Polperwis MK yang dibawakan oleh Tenaga ahli dan akademisi Dosen Universitas Bina Nusantara “Teguh Amor Patria” dan Kepala Bidang Peninggalan Bersejarah Dinas Kebudayaan Peninggalan Bersejarah Dan Permuseuman Kota Sawahlunto Rahmat Gino, tergambar rincian sejarah tambang batubara Ombilin berikut sarana prasarana pendukungnya mulai dari jalur kereta api dari Sawahlunto ke Emmahaven/Teluk Bayur, sebaran situs cagar budaya, aktifitas penambangan, akulturasi seni dan budaya serta kuliner dan kriya lokal maupun bawaan para buruh tambang yang akan diramu menjadi beberapa item pola perjalanan yang dapat dinikmati oleh para wisatawan dari berbagai segmen nantinya .

Rakor juga dihadiri oleh stakeholder terkait yaitu “Alman Syarif” dari PTBA-UPO, Kepala Divisi Regional II PTKAI “M.Arie Faturrohman”, Kepala Seksi Lalulintas Sarana Dan Keselamatan Perkereta Apian Balai Tekhnik Perkereta Apian Wilayah Sumatera Bagian Barat “Dedi Humaidi”, Akademisi UNAND “Lindayanti dan Sri Setiawati”, SubKoor Produk dan promosi wisata budaya Kemenparekraf “Berti Deliani” beserta tim dan beberapa komunitas pariwisata yang ada di Sumatera Barat .

*Marjafri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

iklan

iklan

Latest