Pulang Pisau,metrotalenta.Online-Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 (empat) Menteri persyaratannya lebih diringkaskan menjadi otonomi satuan pendidikan. Dalam hal ini sekolah memiliki beberapa syarat, diantaranya guru atau tenaga pendidik minimal wajib sudah divaksin dosis 2 .
Pertemuan Tatap Muka (PTM) Terbatas yang diterapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pulang Pisau khususnya, dengan kualitas waktu yang sempit untuk peserta didik atau siswa di sekolah sehingga berimbas pada menurunnya kualitas pendidikan.
Otonomi sekolah meletakkan adanya kreativitas dari kepala sekolah yang dominan beserta para guru untuk sekolahnya masing-masing. Mengingat banyaknya program-program sekolah yang dituntut supaya lebih berkreativitas, salah satunya program guru penggerak untuk berkreativitas dalam mengajar siswa didiknya.
“Kualitas mutu pendidikan tidak bisa disama ratakan di semua daerah, dikarenakan kultur wilayah yang begitu luas dan akses yang tidak sama,” terang Kepala Dinas Kabupaten Pulang Pisau, Nunu Adriani melalui Sekretarisnya,Wahyu Jatmiko, Selas (08/02/2022).
Dirinya berharap Mutu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang harus ditingkatkan oleh sekolah masing-masing. Dengan adanya himbauan koordinasi antara pihak sekolah, puskesmas serta Satgas Covid-19 yang ada ditiap sekolah yang memberlakukan PTM Terbatas.
“Kepada orang tua/wali, sekiranya dapat memberikan edukasi kepada anak agar ikut vaksin dan jangan mengintimidasi anak,” lanjut Wahyu.
Diungkapkan Wahyu, saat ini pihak orang tua siswa sudah mulai resah dengan pola pendidikan anak. Hal itu dikarenakan orang tua dituntut menjadi guru dirumah untuk dapat menguasai semua mata pelajaran sekolah. Baik itu matematika, bahasa inggris, bahasa indonesia dan mata pelajaran lainnya.
“Latar belakang pendidikan orang tua itu tidak merata, itu yang menyebabkan para orang tua menjadi jenuh dan resah. Memang untuk faktornya akibat pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih belum mereda,” tutup Wahyu.
(Wayan. sr/RLS)
