Sawahlunto,Metrotalenta.online–Dari data sementara, Kota Sawahlunto menurut Ketua Tim Penilai PWA, Prof.Dr. Ansofino saat ini berada di urutan pertama, dari 19 Kota/Kabupaten lainnya di Sumatera Barat di atas Padang Pariaman, dan Kota Solok.
“Namun Peringkat ini bisa saja berubah setelah dilakukan Visitasi dan Verifikasi, apakah data yang ada dinilai benar-benar akurat serta real dilapangan, kita lihat nanti hasilnya”, tegas Prof.Dr. Ansofino
Prof.Dr. Ansofino (Rektor Universitas PGRI Sumbar), Jum’at (12/8) di Khas Ombilin Hotel dalam Visitasi dan Verifikasi Peduli Wisata Award (PWA) 2022 menyampaikan mekanisme penilaian Peduli Wisata Award (PWA) 2022, antara lain, kabupaten/kota mengisi instrumen penilaian yang telah dikirimkan melalui program/aplikasi PWA 2022 sesuai kondisi sesungguhnya dan didukung dengan dokumen terkait, tim ahli akan memeriksa keakuratan data dikaitkan dengan dokumen pendukung yang dicantumkan.
“ Setelah dilakukan pemeriksaan dan verifikasi dari data yang dikirimkan, langkah selanjutnya akan ditetapkan 3 (tiga) nominasi untuk setiap kategori. Berikutnya, tim ahli dan tim independen akan melakukan verfikasi dokumen/data langsung ke kabupaten/kota yang menjadi nominator dan melakukan interview dengan Kepala Daerah dari masing-masing kabupaten/kota yang masuk nominasi”, beber Prof.Dr. Ansofino.
Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar mewakili Kepala Dinas, Doni Hendra M.M juga memaparkan ajang Peduli Wisata Award merupakan ajang tertinggi di Sumbar dalam penilaian sektor kepariwisataan sehingga akan didapat data sejauh mana pemerintah kota /kabupaten dalam mengembangkan, memajukan, dan memperhatikan serta mengelola Pariwisata di daerah masing-masing.
“ Dalam penilaian tersebut ada 3 jenis penghargaan yang akan diberikan yakni The Best Performance untuk kategori Daerah handal Destinasi, Promosi dan Ekonomi Kreatif, kemudian The Best Achievement kategori daerah handal destinasi wisata dan promosi wisata, selanjutnya The Best Improvement kategori daerah handal destinasi wisata”, jelas Doni Hendra.
Sementara itu, Dr.dr Ambun Kadri M.K.M yang mewakili Walikota Sawahlunto menyampaikan sektor pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan di kota Sawahlunto, hingga saat ini Kota Sawahlunto menjadi satu satunya warisan budaya dunia UNESCO di pulau Sumatera.
“ Sector Pariwisata salah satu sektor yang mendapatkan perhatian serius dari pemerintah dilihat dari sejarah Sawahlunto itu sendiri sebagai Kota Tambang batubara pertama di Indonesia. Banyak peninggalan bersejarah yang ada di Kota Sawahlunto yang kemudian dijadikan sebagai Destinasi oleh pemerintah Kota, sampai adanya peniliaan dari UNESCO dan akhirnya Kota Sawahlunto ditasbihkan sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia Unesco”, terang Sekda perempuan pertama di Kota Sawahlunto, Ambun Kadri.
Ambun Kadri juga memaparkan bahwa tujuan pariwisata untuk menurunkan angka kemiskinam serta meningkatkan partisipasi masyarakat pelaku pariwisata untuk mengembangkan pariwisata, walau tidak dipungkiri covid19 menjadi hal yang menghambat sektor pariwisata tidak saja di kota Sawahlunto tapi juga secara global. Seriring melandainya pandemic di tahun 2021 Pemko Sawahlunto mulai kembali bergerak secara simultan dengan membuka objek wisata baru yang tersebar di 4 kecamatan di Sawahlunto dengan memperhatikan aspek-aspek yang terkait didalamnya.
“Saya mewakili Pemerintah Kota dan juga masyarakat Kota Sawahlunto berharap agar dalam penilaian ini Kota Sawahlunto mampu menjadi terbaik sesuai dengan data data yang ada dan data real di lapangan yang dicroscek langsung oleh tim penilai hari ini’, harap Ambun Kadri
Disisi lain Ketua DPRD Kota Sawahlunto, Eka Wahyu SE yang turut hadir dalam penilaian tersebut mewakili Legislatif menyampaikan pembangunan dapat berjalan lancar jika ada dukungan dari segala pihak, tidak terkecuali DPRD Sawahlunto yang berkomitmen untuk memajukan sector Pariwisata salah satunya melalui pengganggaran dana, baik penganggaran yang melekat pada OPD maupun langsung dari Anggota sendiri malalui dana Pokir.
“Selain dalam sector anggaran, adanya Perda tentang Pariwisata yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kota Sawahlunto Tahun 2019 – 2033, menjadi bukti kerjasama yang solid antara Legislatif dan Eksekutif dalam meningkatkan sector kepariwisataan di Kota Sawahlunto’, jelas Ketua DPRD, Eka Wahyu.
Penilaian dilakukan tim ahli terdiri dari akademisi dan praktisi pariwisata Sumbar, antara lain Prof.Dr. Ansofino (Rektor Universitas PGRI Sumbar), Dr Indang Dewata (UNP), Ernawati, PhD (Dekan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan UNP), Zuhrizul (Ketua DPW IATTA Sumbar), Ian Hanfiah (Pemerhati Pariwisata Sumbar), Anggri Yulio (Universitas PGRI Sumbar).
*Marjafri