Sawahlunto,Metrotalenta.online–Maksimalkan Peran Pegiat Media Sosial, Dinas Kebudayaan PBP Selenggarakan Pembekalan Lomba Fotografi Dan Videografi Warisan Budaya Kota Sawahlunto,Dilatar belakangi rasa kekhawatiran tentang belum maksimalnya pendokumentasian dan publikasi informasi aktifitas/kegiatan baik instansi/komunitas maupun kegiatan pribadi yang dapat mengedukasi berbagai pihak , Dinas Kebudayaan Peninggalan Bersejarah Dan Permuseuman (PBP) Kota Sawahlunto memberikan pembekalan bagi para peserta lomba Fotografi Dan Videografi Warisan Budaya Kota Sawahlunto .
Lomba yang mengangkat Tema “Mewujudkan generasi yang unggul, kreatif, inovatif untuk melestarikan dan menjaga warisan budaya sawahlunto” ini di ikuti oleh sekitar 60 orang peserta dari berbagai unsur yang ada di kota yang menyandang prediket Kota Warisan Dunia “Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto“.
Kepala Bidang Peninggalan Bersejarah Dan Permuseuman Rahmat Gino Sea Games, ST,MT dalam kata sambutannya Mewakili Kepala Dinas Kebudayaan PBP Hilmed, S.Pt, M.M menyampaikan Kegiatan ini merupakan kolaborasi APBD & Fasilitasi Kemendikbud melalui DAK NF BOP Museum Tahun 2021.
“Pemanfaatan media sosial yang baik & benar perlu menjadi perhatian karena terbukti banyak manfaatnya dalam menyampaikan pesan dan publikasi tentang dunia pariwisata khususnya warisan Budaya yang ada, paparnya.
” Di harapkan dengan kegiatan pembekalan ini dapat meningkatkan kompetensi diri , baik itu dalam mendukung kegiatan OPD atau komunitas maupun kegiatan secara pribadi sehingga pesan – pesan yang termuat dalam foto dan video tersebut dapat tersampaikan dengan baik & benar , tutup Kabid PBP.
Erison J. Kambari, Fotografer Sumatera Barat yang hadir sebagai pemateri pada kegiatan ini menyampaikan bahwa untuk mendapatkan foto bernilai tinggi tidak mesti menggunakan peralatan canggih seperti Kamera DSLR, Drone maupun aplikasi editing foto dan lainnya.
Yang terpenting adalah kesan dan pesan yang ingin kita sampaikan dapat tersalurkankan lewat sebuah foto.
Lebih jauh Fotografer yang awalnya adalah seorang penulis dan pelukis kemudian menekuni dunia fotografi mulai tahun 1985 ini menuturkan foto yang baik adalah foto yang natural, bukan di edit atau di setting sehingga terkesan hambar tanpa makna dan hanya sekedar foto selfi atau formalitas semata.
“Sebingkai Foto Pengganti Seribu Kato” , inilah intinya kata Erison.
Desrifahmi, S.Pd.,M.Pd kasie sejarah dan nilai budaya menyatakan bahwa UU pemajuan kebudayaan adalah salah satu cara Republik Indonesia menyatakan diri ke dunia internasional posisi Indonesia selaku penentu arah peradaban dunia dimana Inti dari Pemajuan Kebudayaan tersebut adalah bagaimana menjadikan kekayaan budaya sebagai haluan pembangunan nasional.
Bagi kota Sawahlunto, Pemajuan Kebudayaan menjadi hal yang sangat penting, sejalan dengan posisi Sawahlunto sebagai Ibu Kota Kebudayaan Republik Indonesia yang ditetapkan pada kongres V JKPI di bogor beberapa waktu yang lalu, maka kekayaan budaya yang ada di Sawahlunto sudah harus menjadi haluan bagi pembangunan di Sawahlunto.
Dalam amanat Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 lalu, ditegaskan bahwa salah satu resolusi kebudayaan tersebut adalah bagaimana menciptakan pusat inovasi kebudayaan yang mempertemukan warisan budaya, pelaku budaya dan kemajuan teknologi dalan satu arah menuju kesejahteraan masyarakat.
“Pada posisi inilah, peran pemerintah mestinya sudah harus berada pada level fasilitator bagi pemajuan kebudayaan tersebut, tutup Desri Fahmi.
Acara Pembekalan di hadiri oleh Kepala Bidang Kebudayaaan sekaligus pimpinan Varisha Peduli ‘Sarlina Putri’, Sevly Eka Putri – Kasi PB, Benny Deswin – Kasi Museum, Syukri – Kasi Seni Tradisi dengan Narasumber Erison J Kambari – Pegiat & Fotografer Sumatera Barat.
* Marjafri