Sawahlunto,Metrotalenta.online–Lumindai, Desa yang berada dalam wilayah Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto dikenal sebagai salah satu penghasil tembakau terbaik di Sumatera Barat sejak zaman Kolonial Belanda.
Namun tak hanya tembakau , desa yang terletak pada ketinggian 850 m diatas permukaan laut dengan kontur tanah yang berbukit-bukit ini juga menyimpan potensi alam berupa pohon aren yang dimanfaatkan dan diolah warganya menjadi produk gula aren (enau).
Dari berbentuk padat , gula hasil sadapan Nira aren ini kemudian diolah melalui proses kristalisasi sehingga hasilnya berbentuk butiran kristal halus seperti gula pasir yang bisa dikonsumsi sebagai pengganti gula pasir khususnya bagi penderita kencing manis atau diabetes.
Melihat peluang dan potensi yang ada dimana saat ini masyarakat cenderung tertarik untuk mengkonsumsi produk makanan berbahan alami serta ramah bagi kesehatan, Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) “Lumindai Saiyo” bekerjasama dengan kolompok pengrajin gula aren , melakukan berbagai inovasi sehingga gula kristal yang berasal dari olahan gula aren padat ini dapat bersaing dengan produk gula semut lainnya yang ada dipasaran terutama dalam hal rasa dengan bentuk kemasan yang menarik serta harga yang bersaing.
Produk gula semut merek “Aren Lumindai” ini juga telah terdaftar dan memiliki izin P.IRT atau yang lebih dikenal dengan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) merupakan jaminan tertulis yang diberikan oleh bupati atau wali kota terhadap hasil produksi IRT yang memenuhi syarat dan standar keamanan tertentu dalam rangka produksi dan peredaran produk pangan dengan nomor NO.6091373590019-26. Izin tersebut bisa jadi penjamin dan barang bukti bahwa produk pelaku UMKM layak dan aman dikonsumsi.
Direktur BUMDes Lumindai Saiyo, Nela Roska Yuliani S.Si dalam bincang-bincang dengan awak media dikediamannya, Selasa (15/03/2022) menuturkan , saat ini jumlah produksi gula semut kemasan yang di pasarkan melalui BUMDes berkisar 120 kilogram per bulannya.
“Ini jumlah minimal dari pangsa pasar yang ada saat ini. Bila ada permintaan khusus atau terjadi peningkatan jumlah konsumen, kami bersama masyarakat yang tergabung dalam kelompok “Aren Lumindai” siap memenuhi permintaan dari pelanggan”, kata Nela.
Dikatakannya, produk gula semut Lumindai dikemas dalam berbagai ukuran berat jenis yaitu kemasan Sachet (1 kotak isi 20 Sachet), kemasan 1/4 kg, 1/2 kg dan kemasan dengan berat 1 kg .
Produk olahan gula aren padat ini juga sangat membantu masyarakat dimana nilai jual gula yang yang telah berbentuk kristal ini lebih tinggi daripada gula berbentuk padat seperti yang ada sebelumnya.
“Jika biasanya satu kilogram gula aren padat dijual Rp.40 ribu, setelah diolah menjadi gula semut, satu kilogram gula aren hasil olahan kelompok tani ini kami hargai Rp.55 ribu per kg. nya”, jelas Direktur BUMDes Lumindai Saiyo.
“kedepannya kami sangat mengharapkan perhatian dan bantuan dari pemerintah untuk dapat memfasilitasi maupun membantu pemasaran produk petani Desa Lumindai ini , “, harap Nela Roska Yuliani S.Si.
*Marjafri