Sawahlunto,metrotalenta.online–Direktur Teknik & Lingkungan Minerba / Kepala Inspektur Tambang Sunindyo Suryo Herdadi,S.T, M.T., lantik Tim Tanggap Darurat Tambang (Mine Rescue) angkatan pertama yang terdiri dari 10 orang karyawan perusahaan tambang yang ada di Kota Sawahlunto dan Kabupaten Sijunjung, Kamis 16/11/2023 bertempat di Auditorium Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) Kota Sawahlunto.
Pelantikan tersebut dilakukan setelah seluruh peserta mengikuti Diklat Dasar Mine Rescue Tambang Bawah Tanah yang berlangsung mulai dari tanggal 13 Nopember hingga tanggal 16 Nopember 2023.
“Dari hasil pengamatan dan evaluasi yang dilakukan para pengajar dan penyelenggara, 10 peserta ini berhak memperoleh e-sertifikat dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi” kata Darius Agung Prata, Kepala Diklat BDTBT dalam sambutannya mengawali acara pelantikan tersebut.
Tujuan penyelenggaraan Diklat ini adalah Agar para peserta mengetahui tentang operasi penyelamatan sesuai standar sehulingga diharapkan nantinya bisa melakukan operasi penyelamatan yang terorganisasi pada saat terjadinya bencana yang sesungguhnya, kata Darius melanjutkan.
Pj. Walikota Sawahlunto, Zefnihan menyambut baik dan menyatakan dukungannya terhadap penyelenggaraan diklat mine rescue angkatan pertama yang diselengggarakan di Balai Diklat Tambang Bawah Tanah ini. Dia berharap kedepannya diklat yang diselenggarakan BDTBT tidak hanya sebatas untuk industri pertambangan tetapi juga bisa dikembangkan untuk lingkungan pemerintahan.
“kami berharap, keberadaan BDTBT dapat lebih dikembangkan sebagai pusat pendidikan dan pelatihan yang juga bisa di ikuti oleh pegawai lingkungan Pemerintah Daerah khususnya di kota Sawahlunto dan provinsi Sumatera Barat pada umumnya. Hal ini tentunya sangat berdampak positif, selain sebagai pusat edukasi kebencanaan juga kegiatan – kegiatan yang berlangsung juga berimbas pada peningkatan perputaran roda ekonomi masyarakat sekitar, kata Zefnihan.
Diwawancarai khusus usai melantik Tim Mine Rescue angkatan pertama ini, Kepala Inspektur Tambang, Sunindyo Suryo Herdadi menuturkan kepada awak media bahwa konteks main rescue di tiap tiap tambang dengan kegiatan operasional berbeda, memiliki karakterik yang berbeda juga sehingga tentunya tim main rescue tersebut harus menguasai aspek aspek sesuai dengan potensi potensi bahaya atau resiko dari kegiatan tambang itu contohnya di sawahlunto, metode yang dilakukan lebih banyak bertema tentang bagaimana penyelamatan di tambang bawah tanah.
“Esensi dari main rescue ini adalah bagaimana respon cepat terhadap kondisi kedaruratan. Selain itu, juga ada tugas tambahan mereka yaitu memenuhi panggilan tugas dan panggilan kemanusiaan” kata Kepala Inspektur Tambang.
Kementerian ESDM memiliki tim siaga bencana yang siap siaga jika terjadi musibah bencana seperti saat musibah longsor di Cianjur dan Gempa di Padang tempo hari mereka juga berangkat untu melakukan misi penyelamatan.
“Artinya Tim siaga bencana itu adalah support dari perusahaan perusahaan pertambangan yang memiliki Corporate Social Responsibility (CSR) yang nantinya akan bekerjasama dengan tim tim lain dibawah koordinasi Basarnas dalam kondisi tanggap darurat kebencanaan” ucapnya.
Lebih jauh Sunindyo Suryo Herdadi memaparkan, sekaitan dengan apa yang disampaikan oleh Pj. Walikota Sawahlunto tentang harapannya untuk menjalin kerjasama dalam hal pendidikan serta edukasi kebencanaan dengan Dinas/Instansi pemerintahan, dia mengatakan bahwa kegiatan pencerahan dan edukasi tersebut adalah penting untuk dilakukan.
BDTBT sebagai satu institusi dibawah Kementerian ESDM meskipun saat ini fasilitas yang ada masih terbatas, bisa dimanfaatkan untuk edukasi dengan tema tema yang terkait dengan kebencanaan serta juga untuk acara yang lain sesuai dengan fasilitas yang dimiliki.
Ditempat yang lain, edukasi kebencanaan sudah berjalan. Kita juga mengadakan kompetisi tahunan tingkat nasional yang diikuti oleh seluruh perusahaan yang ada di Indonesia yang menguji keahlian keahlian tanggap bencana. Salah satu yang dilombakan adalah kemampuan pemahaman terhadap tantangan yang dihadapi saat melakukan penyelamatan, disitu juga ada program edukasi kepada masyarakat.
Diakhir wawancara, dia menyampaikan pesan dan harapannya kepada para pemilik perusahaan tambang untuk dapat membentuk Time Rescue
“Kepada para pemilik perusahaan kami mengingatkan masing masingnya untuk memiliki Tim Rescue agar aktifitas tambang berlangsung sehat dan produktif dengan memastikan orang yang bekerja disana bisa kembali kerumah dalam keadaan selamat tanpa kurang suatu apapun”
“Itu prioritas kita sehingga Tim Rescue ini sangat perlu adanya” pungkas Sunindyo.
Tim Mine Rescue angkatan pertama yang dilantik ini adalah karyawan dari 8 perusahaan tambang Batubara yaitu :
– PT Nusa Alam Lestari 2 orang,
– PT Allied Indo Coal Jaya 1 orang,
– PT Dasrat Arang Sejati 2 orang,
– PT Miyor Pratama Coal 1 orang,
– PT Ferly Tirta Jaya 1 orang,
– CV Tahuti Coal 1 orang,
– CV Bara Mitra Kencana 1 orang, dan
– CV Putri Surya Pratama Natural 1 orang.
Hadir dalam pelantikan, Pj. Walikota Sawahlunto Dr. Zefnihan, Ap, M.Si, Bupati Kabupaten Sijunjung diwakili Asisten II Muhadiris,S.T, M.T, Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian ESDM Ir.Wakhid Hasim, M.T, Kepala PPSDM Geominerba Bandung Ir.Dwi Anggoro Ismukurnianto, M.Sc, Sekretaris Dinas ESDM Provinsi Sumatera Barat Mitro Wardoyo A.Md, T, SE, Wakapolres Sawahlunto Kompol Asnomi Nanda, Dandim 0310 SSD, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang Abdul Malik,S.Sos, Koordinator Keselamatan Pertambangan Dirjen Minerba Jakarta Warid Nurdiansyah, S.K.M, M.OHS.Sc, General Manager PTBAUPO Sawahlunto Yulfaizon.
Hadir juga para direksi dan Kepala Teknik Tambang (KTT) pemegang IUP wilayah Kota Sawahlunto dan Kabupaten Sijunjung diantaranya H.Jhon Reflita (Jon BMK), H.Jaswandi,SE (PSPN), Evison (Dasrat), Medi (AIC Jaya), Dicky Wilianto (Tahiti Coal) dan lainnya.
*marjafri