Sabtu, Juli 27, 2024

BP Geopark Sawahlunto Dan Dosen Teknik Pertambangan UNP Petakan Geosite Ngalau Lakuak

More articles

 

Sawahlunto,Metrotalenta.online–Petakan Geosite Ngalau Lakuak, desa Muaro Kalaban, Kecamatan Silungkang, Kota Sawahlunto, Badan Pengelola (BP) Geopark Nasional Sawahlunto jalin kerjasama dengan Dosen Teknik Pertambangan Universitas Negeri Padang.

Pemetaan oleh Tim UNP yang diketuai Dr. Ir. Mulya Gusman, S.T., M.T dengan Anggota Harizona A. Rahman S.T. M.Eng, dan Ir. Riko Maiyudi, M.T, berlangsung dari tanggal 06 September hingga 10 September 2023.

Sebagai salah satu geosite di Geopark Nasional Sawahlunto, Ngalau Lakuak berada pada kawasan komplek karst silungkang yang memiliki potensi besar sebagai geosite dalam pengembangan edukasi.

Ngalau ini merupakan gua yang sangat fenomenal di Geopark Nasional yaitu gua vertikal dengan total kedalaman 15 meter menempati batuan sedimen yang terdiri dari perlapisan batugamping klastik (wackestone) serta batuan beku basalt dan andesit. Komposisi singkapan batuan di dalam gua merupakan batuan pembentuk formasi Silungkang dengan umur Permian.

Kombinasi kejadian geologi di dalam Gua Lakuak, memberikan pengalaman tersendiri dari segi pengamatan geologi di dalam perut bumi. Dalam kegiatan ini bekerjasama dengan Ir. Novizar Swantry selaku Ketua Badan Pengelola Geopark Nasional Sawahlunto, Petra Ramadona dari Sawahlunto Geopark Youth Forum, Dedi Noveri dari Vertical Rescue Indonesia dan Adriyusman selaku Kepala Dinas Pariwisata Kota Sawahlunto. Kegiatan pemetaan ini juga dibantu oleh tim penelusur gua Prospectors dari UNP.

Hasil dari kegiatan ini adalah peta Gua Ngalau Lakuak dalam bentuk 2D dan 3D yang diharapkan dapat digunakan sebagai sarana informasi gua oleh Badan Pengelola Geopark Sawahlunto.

Menurut Ketua Tim UNP, Mulya Gusman,hal ini dapat dijadikan tahap awal dalam konservasi karst di Ngalau Lakuak .

“Rangkaian kegiatan dilakukan bertujuan untuk memberikan informasi bagi masyarakat dan Badan Pengelola Geopark Nasional Sawahlunto untuk meningkatkan informasi dan kajian terhadap gua, pengetahuan dasar tentang gua dan penelusuran gua, sehingga masyarakat mampu memahami, menjaga dan memanfaatkan dengan bijak gua sebagai lokasi geowisata serta berkontribusi dalam kegiatan konservasi pada kawasan karst.” kata Mulya Gusman.

*marjafri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

iklan

iklan

Latest