Jumat, November 22, 2024

Bak Sumber Air Bersih Rusak Parah,Warga Air Dingin Dan Tangsi Baru Sawahlunto Goro Bersama

More articles

Sawahlunto,Metrotalenta.online–Bak Sumber Air Bersih Rusak Parah,Warga Air Dingin Dan Tangsi Baru Sawahlunto Goro Bersama,Akibat salah satu pipa air berusia lebih dari 110 tahun patah, warga Air Dingin dan Tangsi Baru (Tanah lapang) goro bersama, Sabtu 25 Desember 2021.

Sumber air yang di manfaatkan oleh kurang lebih 200 Kepala Keluarga (KK) ini dulunya adalah objek vital (selain sumber air batang sumpahan Sikabu) yang mensuplai kebutuhan masyarakat Sawahlunto termasuk kebutuhan air untuk Gudang Ransum, Gudang Cuci dan RSUD.

Saat ini sumber air tersebut berada dalam kondisi rusak parah. Tembok bendungan penampung air jebol / hancur akibat dihantam galodo pada tahun lalu dan sampai saat ini belum mendapat perbaikan secara permanen. (Di bendung menggunakan karung pasir).

Toni ketua Karang Taruna Air Dingin periode 1916 – 1919 saat di konfirmasi di lokasi mengungkapkan , Dam bendungan penampung air ini belum di perbaiki kembali secara permanen akibat sulitnya jalan yang harus di tempuh dalam mengangkut peralatan dan material untuk perbaikan .

“Selain menempuh hutan, rute jalan ke lokasi mesti di tempuh dengan memanjat tebing terjal menggunakan tali. Dulunya di tebing ini ada terpasang rantai besi, itulah maka jalan menuju lokasi ini di sebut dengan istilah “Janjang Rantai”, katanya.

“Di samping rute yang berat, warga juga kesulitan akibat kekurangan biaya guna pembelian bahan untuk proses pengerjaannya. Tahun lalu warga sudah urun rembug untuk perbaikan tapi dananya hanya cukup untuk pembelian pipa pengganti pipa-pipa yang rusak dan hilang terbenam lumpur dalam ngarai yang curam akibat galodo pada tahun lalu, kata Toni.

Sampai berita ini di turunkan, perbaikan sementara agar air dapat kembali mengalir kerumah – rumah warga belum dapat di selesaikan dan rencananya akan di perbaiki kembali esok hari.

Note :
Mengutip Catatan dokumentasi yang di tulis oleh Tillema, H.F. Jaar van uitgave (1915-1923), Burgerlijke Openbare Werken (BOW) yaitu Dinas Pekerjaan Umum pada zaman Pemerintahan Kolonial Belanda melaporkan bahwa pembangunan Bendungan Bak penampungan serta instalasi pipa air dari hutan yang berada di bukit Janjang Berantai Kelurahan Air Dingin menuju pusat kota Sawahlunto ini di lakukan tahun 1911 seiring dengan pemasangan instalasi air yang bersumber dari Batang Sumpahan Sikabu Sawahlunto.

Awalnya ada tiga sumber yang di rencanakan untuk mensuplai kebutuhan air bersih di Sawahlunto yaitu Sumber air yang berasal dari Lurah Batung Air Dingin , Sikabu dan sumur yang terletak di pintu masuk terowongan lubang kalam , namun setelah melalui penelitian bakteriologis dll yang di lakukan oleh Grijns serta hasil analisis dari Petersen van Dongen dan Pool yang di muat pada Jurnal Medis Belanda tahun 1905 diputuskan hanya dua sumber yang layak di manfaatkan yaitu Lurah Batung Air Dingin dan Sikabu, sedangkan sumber dari sumur yang berada di pintu masuk terowongan di nyatakan tidak layak karena terkontaminasi dalam artian Bakteriologis.

* Marjafri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

iklan

iklan

Latest