Kamis, April 25, 2024

Kebut Progres Perjalanan Wisata Minat Khusus Warisan Tambang Ombilin Sawahlunto, Tim Kemenparekraf Gelar Zoom Meeting Di Tengah Suasana Libur Idul Fitri

More articles

Sawahlunto,Metrotalenta.online–Kebut progres penyusunan Pola Perjalanan Wisata Minat Khusus (Polperwis MK) warisan tambang batubara Ombilin sawahlunto (WTBOS) tim kemenparekraf RI selenggarakan zoom meeting , Sabtu (7/5).

Pada Zoom Meeting yang dipandu oleh tenaga ahli atau akademisi yang juga Dosen Universitas Bina Nusantara, Teguh Amor Patria ini Selain membahas data keberadaan WTBOS dalam hal fisik , baik itu dalam lingkup sejarah penemuan dan aktifitas penambangan serta transportasi yang mencakup 3 area yang berada pada 7 kota/kabupaten di Sumatera barat , Zoom Meeting yang dilaksanakan masih dalam suasana liburan Idul Fitri tersebut juga mengkaji dampak positif keberadaan tambang batubara tersebut termasuk akulturasi seni dan budaya yang ada seiring kedatangan para buruh tambang yang berasal dari berbagai etnis, suku dan bangsa.

Penting untuk mengupas tuntas sejarahnya berdasarkan linimasa namun yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana meramu pola perjalanan ini agar dapat menimbulkan daya tarik yang kuat pada wisatawan untuk datang berkunjung mengikuti paket perjalanan ini nantinya, kata Koordinator Bidang Produk dan Promosi Wisata Budaya dan Buatan, Kemenparekraf, Arya Galih Anindita yang memantau langsung penyusunan Polperwis MK ini.

“WTBOS ini unik , selain mencakup area yang luas yaitu 7 kota/kab. yang ada di Provinsi Sumatera Barat yaitu Kota Sawahlunto, Kota Solok, Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang, tinggalannya juga tak hanya berbentuk bangunan fisik seperti yang dapat kita saksikan saat ini namun juga non fisik diantaranya kuliner, kriya , bahasa serta akulturasi seni budaya yang terjalin secara harmonis hingga kini”, tutur Arya G Anindita lebih jauh.

Senada dengan Arya G Anindita, SubKoor Produk dan promosi wisata budaya Kemenparekraf, Berti Deliani yang juga terlibat langsung memantau kegiatan ini menyampaikan , apa yang tengah disusun saat ini diharapkan nantinya menjadi agenda wisata tersendiri (minat khusus) yang dampaknya dapat makin membangkitkan iklim pariwisata sehingga berimbas pada peningkatan kunjungan serta perputaran ekonomi terhadap masyarakat di daerah – daerah yang akan menjadi tujuan kunjungan ini nantinya.

“Pengembangan pola perjalanan tematik WBTBOS ini menitikberatkan pada proses penceritaan narasi (storytelling) yang berasal dari sejarah Tambang Ombilin dan mengaktualisasi aktivitas pendukungnya di 7 Kota/ Kab ada di sumbar, sehingga menghasilkan polperwis yang dapat memberikan edukasi, _experience_ , _entertainment_ ,bagi para wisatawan” kata Berty

Lebih lanjut Berty menuturkan, Kemenparekraf sangat serius dalam hal ini. Untuk memenuhi target akhir penyusunan Polperwis yang direncanakan hingga bulan September ini, Kita akan memfasilitasi tim dan siap menjalin kerjasama dengan seluruh dinas dan instansi pemko dan Pemkab yang terkait dengan pola perjalanan ini.

Dalam pertemuan tersebut juga terungkap progres reaktifasi kembali kereta api wisata Mak Itam yang untuk kali pertamanya akan melayani trek antara Sawahlunto dan Muaro Kalaban .

“Dari informasi yang kami dapatkan melalui Dirjen Perkereta apian , InsyaAllah Kereta Api Wisata akan aktif kembali sesuai dengan target reaktifasi yang telah direncanakan yaitu akhir tahun ini”, kata Kepala Bidang Peninggalan Bersejarah Dinas Kebudayaan Peninggalan Bersejarah Dan Permuseuman Kota Sawahlunto Rahmat Gino.

Penyusunan Polperwis MK ini berlangsung secara marathon dan tidak terkendala oleh jarak maupun waktu , karena pembahasan-pembahasan dilakukan melalui Zoom Meeting dan nantinya ditindaklanjuti dengan kunjungan langsung kelapangan.

Pada akhir sesi pertemuan , tim yang terdiri dari , tenaga ahli atau akademisi Dosen Universitas Bina Nusantara “Teguh Amor Patria”, Ruwaida Fajriasanti Dosen Politeknik Pariwisata Lombok (Poltekpar Lombok), Kepala Bidang Peninggalan Bersejarah Dinas Kebudayaan Peninggalan Bersejarah Dan Permuseuman Kota Sawahlunto Rahmat Gino, Founder Komunitas Anak Nagari Sawahlunto “Marjafri”, pegiat pariwisata kota Sawahlunto “Yoland” , tersebut disepakati beberapa item yang akan dibahas disertai pelaporan progres penyusunan saat pertemuan dengan Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf Alexander Reyaan yang diagendakan berlangsung pada tanggal 10 Mei ini.

*Marjafri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

iklan

iklan

Latest