Kamis, Maret 28, 2024

Ditjen PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan RI Tinjau Kesiapan TPA Kayu Gadang Untuk Penerapan Tekhnologi Refuse Derived Fuel (RDF)

More articles

Sawahlunto,Metrotalenta.online–Dalam kunjungan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kayu Gadang Kota Sawahlunto, Rabu (18 Mei 2022), Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (Ditjen PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI Novrizal Tahar mengatakan pihaknya siap membantu membuat teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) untuk pengolahan sampah di Kota Sawahlunto sehingga sampah di kota itu bisa diproses menjadi energi alternatif pembangkit listrik dimana direncanakan program RDF untuk Sawahlunto ini akan dilaksanakan pada tahun 2023 mendatang.

“Kami sekarang melakukan peninjauan lapangan untuk melihat kelayakan dari TPA Kayu Gadang ini untuk dibangun program RDF. Dari hasil peninjauan kami ini prospeknya bagus, memenuhi persyaratan,” kata Nofrizal.

Untuk kondisi infrastruktur jalan menuju TPA yang saat ini mengalami kerusakan karena bencana tanah longsor beberapa waktu lalu, Nofrizal berpesan supaya Pemko Sawahlunto dapat segera melakukan perbaikan sehingga jalan tersebut dapat dilalui kembali.

Lebih lanjut, Nofrizal menjelaskan mengenai RDF yaitu merupakan teknologi pengolahan sampah dengan membakar sampah plastik dan sampah lain yang mudah terbakar menjadi bahan bakar yang bisa digunakan untuk pembangkit listrik.

“Ini solusi yang kami rasa sangat cerdas dalam pengolahan sampah. Tidak hanya menyelesaikan persoalan menumpuknya sampah plastik namun sekaligus juga memberikan kita alternatif energi terbarukan untuk pembangkit listrik, jadi kan sangat bagus dan manfaatnya menjangkau lebih luas serta berkelanjutan,” ujar Nofrizal menjelaskan.

Wakil Wali Kota Sawahlunto Zohirin Sayuti yang mendampingi Novrizal dalam peninjauan lapangan itu menyebut Pemkot Sawahlunto dalam sarana pengelolaan sampah memiliki TPA Kayu Gadang dengan total luas lahan sembilan hektar.

“Dari sembilan hektar itu sekarang bersisa yang belum digunakan seluas empat hektar. Nah yang empat hektar itu yang akan kita optimalkan fungsinya dengan dibangun menjadi pengolahan berbasis teknologi RDF, jadi bisa menjadi bahan bakar untuk pembangkit listrik,” kata Wawako Zohirin Sayuti.

Wawako mengatakan terkait saran dari Direktur Pengelolaan Sampah untuk perbaikan infrastruktur jalan yang rusak karena bencana longsor sudah mulai dikerjakan Pemko Sawahlunto.

“Sementara ini kita dengan APBD membangun jalan daruratnya dulu supaya cepat bisa dilalui kendaraan kembali, itu tahapannya sedang berjalan. Nanti untuk melengkapinya sudah kita ajukan juga pada Kementerian terkait, sekarang sedang dihitung kebutuhan anggarannya,” kata Wawako Zohirin.

*Marjafri

google.com, pub-6415022739291285, DIRECT, f08c47fec0942fa0

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

iklan

iklan

Latest